Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan



 فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan"
Al Quran Surat Asy-Syarh ayat 5 dan 6

Kesulitan itu merupakan bagian dari kehidupan ini tidak ada orang yang tidak pernah sulit dalam hidupnya. Karena itulah maka selalu akan ada kesulitan. Al Quranul karim memberikan kepada kita satu ayat yang wajib kita pahami dan amalkan baik - baik dalam diri kita. Letakkan dia kuat-kuat dalam diri kita. Tancapkan kuat-kuat dalam diri kita. Fungsinya ketika kesulitan itu hadir maka ayat ini tinggal kita reload, kemudian dia akan membantu kita. 


Saat itulah kemudian bahwa sesungguhnya disaat setelah kesulitan yang sekarang sedang menghimpit kita, menyesakkan dada kita ini. setelah ini akan hadir kemudahan. Inilah yang akan menghadirkan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena kita yakin dengan pertolongan Allah subhanahu wa ta'ala dan tidak menambah keterpurukan kita. Bagi siapapun yang merasakan kesulitan maka ingat ayat ini. Perhatikan betul ayat ini dan ingat-ingat betul ayat ini.

" fa inna ma'al-'usri yusrā "

Para ulama tafsir menyampaikan bahwa di sini ada pengulangan kata sebenarnya dan pengulangan kata itu ada memiliki banyak makna. Makna yang pertama, sekilas dia adalah penguatan bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Diulang lagi, "bersama kesulitan pasti ada kemudahan". Kalaupun hanya itu yang kita dapat, maka sungguh sangat bahagia kita karena yang memastikan, yang menguatkan konsep hidup ini, bahwa bersama kesulitan ada kemudahan adalah Allah subhanahu wa ta'ala. Yang Menciptakan semua ini Yang Maha Memberikan semua solusi dari semua permasalahan.

" fa inna ma'al-'usri yusrā inna ma'al-'usri yusrā "

Lebih dari itu ternyata ada pemahaman kedua yang lebih detail, lebih dalam, yaitu bahwa pada ayat ini para ulama jeli mengamati nya, kata al-usri, pada fa inna ma'al-'usri ada alif lamnya, dan pada pengulangannya sama inna ma'al-'usri. Tapi kata yusrā, tidak ada alif lam nya. Ulama mengatakan bahwa kalau yang ada alif lam nya itu namanya "ma'rifah". Kalau yang tidak ada alif lam nya namanya "nakiroh". Ma'rifah itu artinya adalah sesuatu yang definitif, yang jelas mana yang ditunjuk.  Kalau nakiro itu tidak jelas. Maka kemudian kita maknai menjadi, bahwa  kesulitan itu disebutkan Allah subhanahuwata'ala, kesulitan itu ma'rifah artinya bisa ditunjuk kesulitan yang dimaksud. 


Adapun Yusron yang artinya kemudahan itu tidak jelas yang mana kemudahannya, bisa yang mana saja. Kesimpulannya, ulama mengatakan, bahwa dengan ma'rifah itu yang disematkan untuk kata kesulitan, itu barangnya satu. Baik kesulitan yang ada di ayat kelima maupun kesulitan yang ada di ayat keenam. Sesungguhnya kesulitannya sama. Tapi kabar gembiranya, kata yusrā, yang artinya kemudahan, yang di ayat kelima tidak sama dengan yang di ayat keenam. Karena dia dinyatakan dengan menggunakan nakiroh atau tidak definitif.
 

Karena itulah maka muncul satu ungkapan yang sangat terkenal, diantaranya sebagaimana yang disampaikan oleh sahabat mulia Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu, dan juga kalimat Umar bin Khattab radhiallahu anhu. Dimana suatu hari Abu Ubaidah yang menjadi amir umaro' di negeri Syam, di masa Khalifah Umar. Abu Ubaidah radhiallahu anhu di kepung oleh musuh di negeri Syam.
Kemudian Abu Ubaidah menulis surat ke Khalifah Umar di Madinah untuk meminta bantuan, meminta nasehat dan saran. Maka kemudian Umar radhiallahu anhu dalam suratnya membalas. Salah satu bunyi balasannya adalah, "seberapa sulit pun hidup seorang hamba maka Allah akan menghadirkan solusinya. Karena kesulitan tidak pernah mengalahkan kemudahan dua kali. Karena kesulitan tidak pernah mengalahkan kemudahan dua kali.

لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ
“Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.”.

Tidak mungkin kesulitan itu mengalahkan kemudahan dua kali, artinya setelah setelah sulit maka harusnya mudah, bukan sulit terus. Tapi janji Allah sebagaimana yang disebutkan di ayat kelima dan keenam diatas, setelah sulit ada mudah. 


Maka, bagi siapapun yang sedang sulit maka ingat ayat ini. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan dan kesulitan itu tidak mungkin menyalahkan kemudahan dua kali. Siapapun yang merasa bahwa beruntun permasalahan hidupnya, maka yakinlah bahwa berbagai macam permasalahan yang ada sebenarnya hanya satu paket permasalahan, meskipun beragam bentuknya. Dan akan hadir satu paket kemudahan dalam hidup kita. Maka ingat bahwa tidak mungkin kesulitan mengalahkan kemudahan dua kali. Siapapun yang sedang mengalami putus asa dalam hidupnya. Ketika merasa bahwa mungkin sudah nasib saya hidup selalu sulit, selalu punya masalah tanpa solusi, maka ingat

" fa inna ma'al-'usri yusrā inna ma'al-'usri yusrā "
 
Dan ingat bahwa kesulitan tidak mungkin mengalahkan kemudahan dua kali. Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu seorang ahli Al Quran di umat ini dari kalangan sahabat Nabi shallallahu alaihi wasallam. Beliau mengatakan kalimat yang luar biasa. Kata beliau, andai kesulitan itu masuk kedalam sebuah batu maka pasti kemudahan akan mengejarnya masuk ke dalam batu itu. Atau dalam dalam kalimat yang lain, andai kesulitan masuk kedalam sebuah lubang yang kecil maka, akan disusul dan dikejar oleh kemudahan masuk kedalam lubang tersebut. Artinya bahwa tidak mungkin kehidupan ini semuanya adalah sulit, pasti akan hadir kemudahan suatu masa atau setelahnya,
 

Setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Maka pahami dan tanamkan ini dalam diri kita, ingat betul ayat ini.


Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan
 

wallahu ta'ala a'lam bishowab 

 

* seperti yang disampaikan oleh Ustadz Budi Ashari Lc. via platform ilmuinaja.id
"Better Than Yesterday : Better Life"

No comments:

Powered by Blogger.